Bukan Hanya Soal Front-end atau Back-end, Tapi Juga Data!: Ngetrack Aktivitas Users di Website

Ilham Mukti
7 min readMar 21, 2022

--

https://www.freepik.com/stories

Hola! Sudah lama tidak berjumpa, semoga kita semua dalam keadaan sehat.

Tiga bulan ke belakang ini saya sedang disibukkan oleh dua kegiatan yang mesti dijalani, yaitu skripsian dan internship. Dua hal yang isinya sebetulnya tidak searah karena memang di bidang yang berbeda. Namun inilah jalan hidup yang saya pilih.

Saat ini saya senang bisa intern sebagai data analyst, bidang yang dari akhir tahun 2020 ingin saya tuju.

Tulisan kali ini saya akan membagikan salah satu pengalaman saya selama internship, yaitu ngetrack aktivitas user di website.

Pengalaman ini pure saya dapetin pas lagi intern, karena sebelumnya saya tidak tahu menahu soal ngetrack aktivitas user ini. Literally mulai dari 0.

Sebelumnya, saya mau ngucapin terima kasih banyak ke kak Irina yang selama internship membimbing saya dengan hangat. Thank you kak udah ngajarin banyak hal :)

Ngetrack Aktivitas User di Website

https://www.freepik.com/stories

Tulisan ini akan dibuka dengan pertanyaan sederhana. Kenapa aktivitas user di website mesti ditrack? Pertanyaan sederhana akan cocok dengan jawaban sederhana.

Aktivitas user di website mesti ditrack tentunya agar kita bisa mengetahui bagaimana perilaku user ketika mengunjungi website kita.

Kenapa itu penting?
Karena tanpa mengetahui perilaku user, kita akan kesulitan untuk mengembangkan bisnis yang telah dibangun.

Apa mengetahui perilaku user hanya bisa dilakukan dengan cara ngetrack aktivitas mereka di website?
Tentu saja tidak, ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk mengetahui perilaku user. Bisa melalui survei, wawancara, atau bahkan mengamati langsung bagaimana user menggunakan produk kita. Juga tergantung pada bidang apa bisnis kita bergerak.

Jadi, ngetrack aktivitas user di website bukan satu-satunya cara untuk mengetahui perilaku user kita.

How?

https://www.freepik.com/stories

Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk ngetrack aktivitas user di website. Bahkan saya juga baru tau bahwa aktivitas kita di suatu website bisa ditrack dengan sedemikian detail hehee.

Secara umum, aktivitas user pada suatu website bisa ditrack pada tiga hal:

  1. Click Events, yaitu ngetrack setiap klik yang dilakukan oleh user/pengunjung di website kita.
  2. Impression, yaitu ngetrack setiap yang dilihat oleh user pada page/halaman di website kita.
  3. UTM (Urchin Traffic Monitor), yaitu ngetrack setiap pengunjung website kita datang dari mana saja.
Logikanya sederhana: dari mana user masuk website ditrack, user ngeklik sesuatu ditrack, dan user ngeliat sesuatu ditrack.

Untuk ngetrack masing-masing dari jenis tracker tersebut bisa menggunakan Google Analytics (GA) saja, Google Tag Manager (GTM) saja, atau dua-duanya.

Sebetulnya kedua tools ini diperuntukan untuk hal yang berbeda, GA untuk nerima/nampung data dan of course untuk nantinya dianalisis. Sementara GTM untuk memilah data mana yang mau kita collect.

Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Contohnya kalau kita pake GA saja, maka kita mesti menambahkan kode dari sisi back-end/front-end pada setiap elemen yang mau kita track.

Kelebihannya, kalau ada perubahan nama class-id/struktur HTML dari sisi front-end, tracker tidak terganggu. Kekurangannya, kalau ada tracker yang error/namanya salah, kita mesti koordinasi dulu dengan engineer untuk membetulkannya, dan itu cukup memakan waktu jika trackerannya banyak, belum lagi yang engineer kerjakan bukan cuma itu.

Kalau menggunakan GTM saja, kelebihannya tracker pada website kita menjadi terpusat, nantinya kalau ada error gampang untuk ditelusuri .

Belum lagi banyak fitur yang tersedia di GTM yang didesain untuk terhubung dengan produk-produk Google Lainnya. Kekurangannya, masangnya agak ribet + kalau dari sisi front-end/back-end ada perubahan, tracker kita mesti disesuaikan lagi.

Jadi sebetulnya pemasangan tracker ini tergantung pada kesepakatan antara tim data-engineer dengan masing-masing pertimbangannya.

Namun hal yang mendasar, GA dan GTM ini nantinya bisa terhubung satu sama lain.

Click Events

Foto 1: Click Events

Gambarannya seperti yang ada di foto 1, literally setiap tombol yang ada di website sangat bisa dipasang tracker untuk mengetahui aktivitas user. Bahkan bukan hanya tombol, apapun yang berkaitan dengan klik mengklik bisa ditrack menggunakan Click Events ini.

Salah satu kegunaanya ialah kita jadi bisa tau mana aja button/section yang menarik bagi user berdasarkan apa yang sering mereka klik.

Cara kerjanya sederhana, Click Events pada elemen tertentu akan aktif ketika user ngeklik elemen tersebut. Jadi triggernya ialah klik itu sendiri.

Ketika user A ngeklik 4 kali pada button X, maka itu akan dicatat sebagai 4 total events dan 1 unique events di button X.

Foto 2: Parameter Click Events

Pada Click Events ini ada 3 parameter penting yang bisa diset: Event Category, Event Action, dan Event Label.

Singkatnya parameter ini seperti dimensi yang nantinya mempermudah kita untuk mengorganisasi nama-nama event kita.

Contohnya, kita ingin memasang tracker button Login di Home Page website kita. Kita bisa set Event Category: button, Event Action: login-button, Event Label: Home-Page

Masing-masing isi dari parameter tersebut sebetulnya suka-suka kita, tapi tentunya yang intuitif dan juga harus memikirkan kedepannya untuk tracker keseluruhan.

Karena kalau tidak, nantinya kita akan pusing sendiri saat mau mengambil data + analisis.

Impression

Foto 3: Impression (Page Views)

Jika pada Click Events aktivitas user ditrack berdasarkan apa yang mereka klik, pada Impression yang ditrack ialah “apa yang user lihat”.

Umumnya dibagi menjadi 2, yaitu Scroll Depth dan Visibility.

Pada Scroll Depth, aktivitas user saat scrolling suatu halaman tertentu ditrack dengan sedemikian rupa, sehingga nantinya diketahui berapa banyak user yang scrolling pada halaman tersebut dan sejauh apa dia scroll, bentuknya biasanya persen.

Contohnya: ada 5000 users yang membuka page A. Dan ternyata hanya 2000 users yang scrolling sampai 50% dari page A, dan hanya 100 users yang sampai 100% dari page A.

Pada Visibility, aktivitas user saat melihat element (section/button) tertentu ditrack, sehingga nantinya diketahui berapa banyak user yang melihat elemen tersebut.

Cara kerjanya sederhana, suatu website dengan struktur HTML dilengkapi dengan nama class atau id pada masing-masing section/button. Ketika user melihat nama class/id tersebut, maka akan dicatat bahwa user tsb telah melihat element tsb. Jadi triggernya ialah user melihat nama class/id.

Impression ini juga salah satu tracker penting yang mesti dipasang, karena tanpa tahu berapa banyak user yang melihat suatu section/button tertentu, maka akan sulit untuk menentukan apakah button/section tsb menarik bagi user.

Jadi, Click Events dan Impression ini mestinya dipasang sepaket, sehingga nantinya dapat menghitung CTR (Click-through rate), Jumlah klik dibagi Jumlah yang melihat.

UTM (Urchin Traffic Monitor)

Foto 4: UTM

Gambarannya seperti yang ada di foto 4, alamat suatu website diselipkan kode tertentu yang nantinya akan dibaca oleh GA untuk mengidentifikasi suatu user masuk ke website kita dari mana.

Bayangkan Anda saat ini membuka twitter. Kemudian ketika sedang asyik scrolling, Anda melihat ada sebuah tweet berita (news) yang dibagikan teman anda. Karena anda tertarik, kemudian berita tersebut Anda klik. Kebetulan link yang Anda klik ialah: https://ilhammukti.medium.com/?utm_source=twitter&utm_medium=social_media&utm_campaign=daily_post

Dengan Anda mengklik berita tersebut dan link beritanya diselipkan kode UTM, maka di GA nanti akan dicatat bahwa Anda mengklik berita tersebut dari:

Source twitter, Medium social_media, dan Campaign daily_post

Source, Medium, Campaign dan beberapa parameter lainnya mudahnya dapat dipahami sebagai dimensi. Kita bisa ngeset parameter itu dengan isi apa saja, tapi tentunya yang intuitif agar nantinya mudah untuk dibaca dan dikembangkan lagi.

UTM ini salah satu tracker yang penting banget untuk dipasang, terutama berguna untuk mengidentifikasi traffic website kita banyaknya datang dari mana, nantinya juga berguna untuk menganalisis suatu traffic pada tanggal tertentu naik atau turun karena apa.

Penutup

Tulisan singkat ini didasarkan atas pengalaman dan pengetahuan saya yang didapat selama internship mengenai ngetrack aktivitas user di website.

Ngetrack aktivitas user di website (terutama menggunakan GA dan GTM) merupakan salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk memahami users/customers lebih jauh.

Setelah aktivitas user ditrack, kita bisa memanfaatkan data tersebut pada banyak hal:
1. Mengetahui user behavior untuk pengembangan business lebih jauh
2. Optimalisasi tampilan website dengan berbasis data
3. Membangun fitur yang mempermudah users dalam website kita
4. ….

Untuk bisa memanfaatkan itu semua, ada satu hal penting yang ga bisa dilewatin, yaitu dokumentasi yang jelas.

Dokumentasi yang jelas akan sangat membantu kita nantinya ketika kita memerlukan data untuk dianalisis. Belum lagi kalo kerjanya satu/lintas tim.

Itulah sebabnya isi parameter dari masing-masing tracker tidak bisa asal-asalan, harus memikirkan kedepannya.

Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa website bukan hanya soal front-end atau back-end, tapi juga data.

Mohon dikoreksi jika ada yang salah.

--

--