Berapa Jumlah Warteg yang Ada di Jakarta Selatan?

Ilham Mukti
8 min readSep 5, 2021

--

Pict: brilio.net

Siapa yang tidak kenal dengan warteg, warung makan yang satu ini menjalar hampir dimana-mana, termasuk di Jakarta. Saking menjalarnya, warteg di Jabodetabek diperkirakan berjumlah 40 ribu. Jumlah yang fantastis tentunya.

Selain terkenal karena harganya yang terjangkau, warteg juga menyediakan banyak menu yang bisa dipilih sesuai kantong.

Salah dua ciri khas dari warteg ialah kursi yang memanjang dan etalase kaca. Seolah menandakan adanya transparansi dari apa yang dijual dan tidak ada perbedaan kelas antara para pembeli. Hehee

“Berapa Jumlah Warteg Yang Ada di Jakarta?”

Pertanyaan semacam itu sekilas memang konyol dan kurang kerjaan. Ngapain juga ngitungin jumlah warteg di Jakarta, kayak gak ada kerjaan lain aja.

Berawal dari sebuah video Youtube Adam Startup. Dalam videonya ia membahas tentang guesstimate, yaitu menghitung sesuatu dengan menebak-nebak/memperkirakan.

Tentu gak literally asal nebak, melainkan ada proses/langkah/approach yang masuk akal sebelum muncul angka tebakan itu.

Contoh kasus yang ia pakai ialah menghitung jumlah pedagang gorengan di Jakarta. Gak kalah aneh kah? hehee

Dalam guesstimate ini, yang menjadi titik fokus bukan hanya pada hasil, tapi juga cara kita untuk sampai pada hasil tersebut.

Tulisan ini juga persis seperti itu, akan banyak bicara hal teknis disamping hasil.

Apa?

Pict: www.smartidcardprinter.com

Secara garis besar, problem yang mau dijawab ialah soal eksplorasi tentang warteg yang ada di Jakarta. Eksplor mulai dari berapa banyak warteg yang ada, bagaimana pada masing-masing daerah, warteg dengan rating terbanyak, peta persebaran warteg di Jakarta, dan seterusnya.

Tapi karena Jakarta itu cukup luas dengan pendekatan yang coba saya gunakan, kita bisa memulai dengan tempat saya tinggal, yaitu Jakarta Selatan.

Bagaimana?

Pict: www.kissflow.com

Pendekatan yang saya gunakan ialah dengan memanfaatkan Google Maps API. Yaitu mencari jumlah warteg berdasarkan informasi yang ada pada Google Maps.

Tapi karena gak semua warteg ada di Google Maps, maka itu menjadi kekurangan utama tulisan ini.

Kenapa saya menggunakan Google Maps API?

  1. Saya lagi belajar tentang Google Maps API, jadi sekalian saja bikin project ini.
  2. Menurut saya sudah banyak warteg yang terdaftar di Google Maps, terutama di Jakarta, walaupun mungkin ada juga warteg yang blm terdaftar.
  3. Menurut saya Google Maps API ini jadi salah satu pendekatan yang efisien dan mudah untuk menjawab persoalan “berapa jumlah warteg di Jakarta Selatan”. Karena ngga mungkin kan kita datengin satu per satu tempat untuk sekadar ngitungin jumlah warteg — mungkin, tapi ga efisien.

Proses umumnya ialah menjadikan masing-masing kelurahan di Jakarta Selatan sebagai titik tengah (centroid).

Dari masing-masing centroid ini kemudian dalam radius tertentu dicari warteg yang dekat dengan titik itu. Setelah semua warteg dicari, kemudian diidentifikasi masuk ke kelurahan dan kecamatan apa.

Secara lebih detail:

  1. Cari Latitude dan Longitude masing-masing kelurahan
  2. Dari masing-masing kelurahan itu cari warteg terdekat dengan radius 2000 meter dengan memanfaatkan Google Maps API.
  3. Karena Google maksimal hanya memberikan 60 data, maka empat warteg terjauh dari poin 2 juga dijadikan titik untuk mencari warteg terdekat (lagi) dengan radius 500 meter.
    Kenapa? Bisa jadi dalam radius 2000 meter terdapat lebih dari 60 warteg. Contohnya, warteg terjauh dari kelurahan Jagakarsa ialah A, B, C, D. Masing-masing dari warteg terjauh itu mencari warteg terdekat lagi dengan radius 500 meter. Perhitungan jauh-dekatnya menggunakan Manhattan Distance.
  4. Semua data digabung, dan masing-masing dari warteg itu diidentifikasi berada di kelurahan dan kecamatan apa, melalui Google Maps API tentunya. Jadi penentuan suatu warteg berada di kelurahan dan kecamatan apa berdasarkan data Google.
  5. Visualisasi data
Tools yang digunakan: Python, Google Maps API, Pandas, Tableau

Scraping Data

Hal pertama yang dilakukan tentunya scraping data, kali ini melalui Google Maps API. Ada 3 fitur search yang digunakan:

  1. Menggunakan Geocode untuk mencari latitude dan longitude masing-masing kelurahan
Pict 1:Hasil mencari Latitude dan Longitude Kelurahan

2. Menggunakan Nearby Search

Pict 2: Data Warteg Kelurahan yang ada di Kec. Cilandak sebagai centroid

Nearby Search digunakan dua kali. Pertama, menjadikan kelurahan sebagai centroid, dan cari warteg terdekat dalam radius 2000 meter.

Kedua, menjadikan 4 titik terjauh dari proses pertama sebagai titik centroid (lagi) dan cari warteg dalam radius 500 meter.

Hal ini dilakukan karena Google Maps API cuma memberikan maksimum 60 data.

3. Menggunakan Place Details

Pict 3: Semua data digabungin

Semua data di masing-masing centroid digabungin, kemudian indentifikasi suatu warteg berada di kelurahan dan kecamatan apa menggunakan place details. Data pada Pict 3 ialah data final yang nantinya akan divisualisasikan.

*Untuk kodingan lengkapnya ada Github

Visualisasi Data

Pict 4: Penampakan Data

Setelah scraping, data dirapihkan dengan sedemikian rupa sehingga bisa divisualisasikan. Jumlah datanya ada 1207, terdiri dari 10 kolom. Artinya ada 1207 warteg di Jakarta Selatan yang berhasil didapat melalui Google Maps API.

Ini sudah melalui proses cleaning data dan menghapus data yang duplicat. Artinya, jumlah data kotornya lebih banyak daripada itu.

Penjelasan Kolom:nama_tempat: nama warteg di google maps
rating_tempat: rating tempatnya
user_ratings_total: berapa orang yang me-rating
latitude & longitude: titik koordinat warteg
alamat_tempat: alamat lengkap warteg
place_id: kode unik dari Maps untuk tempat tsb.
nama_kelurahan: nama kelurahan dari tempat tsb.
nama_kecamatan: nama kecamatan dari tempat tsb.
nama_kota: nama kota dari tempat tsb.
Pict 5: Persebaran Data

Dari total 1207 warteg, persebaran terbanyak ada di Kecamatan Jagakarsa dengan 189 warteg dan Pasar Minggu dengan 155 warteg.

Tersedikit ada di Kecamatan Pancoran dan Kebayoran Baru yang hanya ada 91 warteg.

Pict 6: Persebaran Warteg per Kelurahan

Pict 6 menunjukan 10 besar kelurahan yang paling banyak wartegnya. Terlihat kelurahan Jagakarsa-kecamatan Jagakarsa menjadi kelurahan yang paling banyak ada warteg di Jakarta Selatan, yaitu 50 warteg.

Selain itu, dominasi kelurahan-kelurahan yang ada di kecamatan Jagakarsa juga terlihat. Dengan kata lain, 3 dari 10 besar kelurahan yang paling banyak ada wartegnya ialah dari kecamatan Jagakarsa.

*Oiya, mesti bedain ya, dalam kecamatan Jagakarsa ada kelurahan Jagakarsa.

Pict 7: Persentase Warteg di Jakarta Selatan

Setelah dihitung persentasenya, 15.66% warteg yang ada di Jakarta Selatan berada di kecamatan Jagakarsa.

Jumlah itu 2 kali lipat dibanding kecamatan Pancoran dan Kebayoran Baru.

Pict: www.selatan.jakarta.go.id

Apa yang membuat kecamatan Jagakarsa ini punya banyak warteg?

Setidaknya ada 3 kemungkinan kenapa Jagakarsa menjadi kecamatan yang paling banyak ada wartegnya.

1. Emang pada dasarnya banyak warteg
2. Wilayahnya luas
3. Wartegnya banyak terdaftar di google maps

Setelah ditelusuri, kecamatan Jagakarsa memang wilayahnya paling luas di Jakarta Selatan. Bahkan 2,5x lipat wilayah Pancoran-Setiabudi, dan 3x lipat wilayah Mampang Prapatan (lihat pict)

Artinya, luas wilayah juga bisa menjadi salah satu faktor banyak-tidaknya warteg di daerah tsb.

Itu dikonfirmasi dengan wilayah Pasar Minggu yang menjadi wilayah terluas kedua, dan juga menjadi daerah nomor dua yang paling banyak wartegnya.

Pict 8: Peta Persebaran Warteg di Jakarta Selatan
Pict 8.2: Peta Persebaran Warteg di Jakarta Selatan

Jika divisualiasikan dengan peta, begitulah kira-kira persebaran warteg yang ada di Jakarta Selatan (lihat pict 8 dan 8.2).

Yang menarik, diantara warna merah dan biru ada daerah besar yang tidak ada warteg sama sekali. Itu adalah kawasan Pondok Indah, dan kompleks bukti golf pondok indah.

Pict 9: 10 Besar Warteg Dengan Jumlah Rating Terbanyak di Jaksel

Pada pict 9 menunjukan bahwa Warteg Warmo (di Tebet Timur) ialah warteg dengan jumlah rating terbanyak di Jakarta Selatan.

Rating terbanyak disini maksudnya ialah banyaknya user yang memberikan rating pada warteg tersebut.

Saya mengasumsikan bahwa banyaknya user yang memberikan rating sejalan dengan kepopulerannya, entah populernya karena hal bagus atau justru hal jelek.

Setelah ditelusuri, warteg Warmo memang sudah lama berdiri (dari tahun 1969), sering juga didatengi artis, penyanyi, dan politisi, sehingga hal inilah yang menjawab kenapa warteg ini banyak yang ngasih rating.

Melalui Pict 9 kita juga bisa mendapati pola tertentu, yaitu ada warteg yang single (hanya berdiri di satu lokasi), ditandai dengan 1 warna, dan warteg yang berdiri di banyak tempat (ditandai punya banyak warna).

Pict 10: 10 Warteg Single Dengan Jumlah Rating terbanyak di Jaksel

Dari pola tersebut, saya mencari lebih dalam tentang 10 warteg single (hanya buka di satu tempat) yang paling banyak dapat rating/ulasan dari warganet

Warteg Warmo dan Warteg Agung Gandaria menjadi warteg yang paling banyak dapat rating.

Pict 11: 10 Warteg Dengan Jumlah Cabang Terbanyak di Jaksel

Sementara itu, Warteg Kharisma Bahari ialah warteg dengan jumlah cabang terbanyak di Jakarta Selatan, yaitu 44. Artinya, ada 44 Warteg Kharisma Bahari di seantero Jakarta Selatan.

Penyebutan cabang sebetulnya tidak pas juga, lebih tepatnya warteg-dengan-nama-yang-sama (atau mungkin memang beneran cabang? who knows).

Yang pasti, Warteg Kharisma Bahari, Warteg Bahari, dan Warteg Barokah ialah nama warteg yang paling banyak digunakan di Jaksel, dan terdaftar di google maps.

Penutup

Eksplorasi singkat ini menunjukan bahwa ada 1207 warteg di Jakarta Selatan dengan kecamatan Jagakarsa sebagai daerah yang paling banyak ada warteg.

Tentunya angka itu didapat dengan metode dan data yang saya pakai pada saat ini, bisa jadi dikemudian hari angkanya bisa berbeda.

Peta persebaran warteg di Jakarta Selatan serta beberapa rincian lainnya bisa dilihat di bagian visualisasi data.

Eksplorasi ini juga masih terdapat kekurangan:

  1. Tidak semua warteg ada di Google Maps
  2. Saya menggunakan keyword ‘warteg’ dalam pencarian datanya. Bisa jadi ada warteg di google maps yang namanya tidak diawali dengan kata ‘warteg’.

Kendati begitu, hasil penelusuran warteg di Jakarta Selatan ini bisa menjadi gambaran. At least gak kosong-kosong banget hehe

Cara semacam ini juga bisa diterapkan pada banyak kasus, tidak hanya untuk warteg, dan tidak hanya di Jakarta Selatan. Bisa aja untuk identifikasi jumlah coffe shop yang ada di suatu daerah, jumlah warung nasi padang, jumlah apartemen/hotel, dst.

*Untuk kode dan data lengkapnya ada di Github
Semoga bermanfaat!
Koreksi jika ada yang salah.

--

--